Poba Menyesal Kembali ke Manchester United
Poba Menyesal Kembali ke Manchester United

Manchester United menelan kekalahan dalam kunjungannya ke markas Newcastle United dalam laga lanjutan Premier League, Minggu 11 Februari 2018. Setan Merah kalah lewat skor tipis 0-1.

Gelandang Red Devils, Paul Pogba ditarik keluar pada babak kedua oleh sang pelatih, Jose Mourinho menit ke-66. Hal ini tampaknya membuat gelandang Timnas Prancis itu tak terima.

Talk sport melaporkan, Pogba telah menyesal kembali ke Premier League, setelah sebelumnya berkiprah bersama Juventus musim 2012-2016.

Bukan hanya itu, Pogba dinilai ingin posisi yang bisa lebih menyerang. Dia tak suka dipasangkan dengan Nemanja Matic seperti dalam beberapa laga sebelumnya.

Surat kabar Prancis, L'Equipe juga melaporkan, bahwa Pogba bisa jadi bakal berkhianat kepada MU. Ada tujuan lain bagi pemain 24 tahun itu.

Pogba tidak pernah menyembunyikan ketertarikan awalnya kepada tawaran Real Madrid. Atau memilih bertahan di Old Trafford.

Poba Menyesal Kembali ke Manchester United

Poba Menyesal Kembali ke Manchester United Manchester United menelan kekalahan dalam kunjungannya ke markas Newcastle United dalam laga ...
Melawan Hoax dengan Literasi Media

Penulis: Yons Achmad *

Bagaimana para pemikir filsafat melawan hoax? Terjawab sudah di seminar “Era Post Truth: Hoax, Disinformasi dan Emosi Sosial” Program Pascasarjana Filsafat FIB Universitas Indonesia (9/2/18).

Hadir sebagai pembicara Dr. Haryatmoko (Atmajaya) dan Tommy F Awuy (UI). 

Dua setengah jam saya menyimak dengan tekun pemaparan kedua pemikir itu ditambah dialog dengan peserta. Hasilnya, tak mengecewakan.

Tawaran melawan hoax ala Tommy F Awuy adalah dengan Filosofiksi. Apa itu? 

Sebelum mengenalkan konsep Filosofiksi, dia berpandangan bahwa hoax tak harus menjadi sebuah momok bagi peradaban dan kita menjadi histeria mencari cara bagaimana model yang efektif menangkalnya. Kebenaran baginya tak terlepas satu dengan lainnya.

[next]

Mengutip apa yang dikatakan George Serban, dalam “Lying: Man’s Second Nature (2001) bahwa “Kebenaran itu brutal, selesai, tak mengijinkan lagi perdebatan, tak menyisakan ruang harapan, sementara kebohongan memberikan ekspetasi-ekspetasi baru. Dalam masyarakat bebas, kebenaran dan kebohongan berjalan dan berperan seimbang”.

Mencermati pandangan demikian, dikatakan bahwa dampak hoax yang katanya sangat berbahaya bagi peradaban itu tak harus dikhawatirkan jika kekuatan imajinasilah yang dikedepankan. 

Oleh imajinasi, hoax bisa dijinakkan dengan membuatnya sebagai cerita fiksi atau menerimanya sebagai permainan pikiran yang menambah gairah intelektual. Jujur, sebagai peserta seminar, saya girang betul dengan pandangan demikian. Keren.

Nah, karena menurutnya kebenaran dan hoax merupakan sebuah narasi fiksional, maka tawaran paling cocoknya adalah “Filosofiksi”, paduan teknologi dengan sastra (filsafat teknologi dengan filsafat sastra). 

Sampai di sini, mungkin ada yang tertarik, tapi, barangkali ada yang berpikiran ini pemikir filsafat terlalu mengada-ada. Baiklah.

[next]

Kita lanjut ke pemaparan pemateri lainnya. Romo Moko berpandangan bahwa hoax adalah anak kandung dari Era Post Trut. Apa itu? Era Post Truth, dikutipnya, menurut J.A Liorente, merupakan “Iklim sosial politik di mana obyektivitas dan rasionalitas membiarkan emosi atau hasrat memihak keyakinan meskipun sebetulnya fakta menunjukkan hal yang berbeda”. 

Kalau boleh saya peringkas, intinya Era Post Truth adalah iklim politik di mana emosi itu lebih dominan.

Apa akibatnya? Dalam pandangan pemikir filsafat yang humoris ini, pada Era Post Truth ini, jurang antara kebenaran dan kebohongan menyempit. 

Memilih mana yang mau dikatakan seakan hanyalah masalah mana yang lebih nyaman, bukan lagi terbebani oleh suatu tanggungjawab moral. Semua itu dilakukan demi citra diri di mata orang lain (Kelompoknya, orang terdekatnya, pengagumnya).

[next]

Lalu, bagaimana menyikapi fenomena demikian? “Saya kira literasi media menjadi penting untuk menangkal hoax”. 

Itulah catatan Dr. Moko menutup seminarnya. Tentu tanpa menjelaskan lebih rinci apa itu literasi media. Oleh-oleh dari seminar ini semakin menggairahkan saya untuk lebih menekuni dan mempraktikkan apa yang disebut literasi media. []

Depok, 10 Februari 2018
* Kolumnis. Pengamat media. Founder Kanet Indonesia

Melawan Hoax dengan Literasi Media

Penulis: Yons Achmad * Bagaimana para pemikir filsafat melawan hoax? Terjawab sudah di seminar “Era Post Truth: Hoax, Disinformasi dan E...
Posting Blog dengan Konten Premium
Posting Blog dengan Konten Premium. Konten Premium artinya konten yang tidak gratis.

Harus ada imbalan dari pembaca atau pengunjung untuk bisa mengakses konten tersebut dalam postingan blog, yaitu dengan cara like atau share (bagikan) ke media sosial.

Ini Posting Blog dengan Konten Premium:

[lock]...your content ...[/lock]

Posting Blog dengan Konten Premium

Posting Blog dengan Konten Premium. Konten Premium artinya konten yang tidak gratis. Harus ada imbalan dari pembaca atau pengunjung unt...
Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination
Start Bagian 1. Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination. Split a long post into pages -- usually be called "Page Break" or "Post Pagination". Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination.

Contoh Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination. Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination.

Contoh Posting Panjang yang dibagi menjadi dua halaman atau lebih. Ini bagian pertama.

1 2 3

Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination

Start Bagian 1.  Split Long Post Into Pages - Page Break or Post Pagination. Split a long post into pages -- usually be called "Page...
5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja (Heading h2)

Tips Sukses Kerja (Subheading h3)


Kamu mungkin sudah membuat CV selengkap mungkin dan melamar pekerjaan sesuai bidangmu ke banyak perusahaan.

Akhirnya kamu diundang interview namun setelah itu kamu tidak mendapat kabar dari perusahaan. 

Kamu mungkin bertanya-tanya, apa yang salah? Apakah perusahaan sudah menemukan kandidat lain yang lebih tepat? Atau kamu melakukan kesalahan saat interview yang tidak kamu sadari?

Interview adalah kesempatan langka yang tidak boleh disia-siakan. Karena dari ratusan bahkan ribuan CV yang perusahaan terima, kamu berhasil mengalahkan kandidat lain dan terpilih untuk di-interview. 

Jangan sampai kamu kurang persiapan bahkan tidak hadir ya. Bisa jadi itu adalah pekerjaan yang kamu impikan dan perusahaan memberikan nilai buruk bagi yang tidak hadir.

Walaupun sering hadir interview, bisa jadi kamu melakukan kesalahan yang tidak disadari dan mempengaruhi penilaian perusahaan. Bagi kamu yang akan menghadiri interview pertamamu, simak juga 5 kesalahan yang harus dihindari saat menghadiri interview berikut ini ya:

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

1. Bersikap tidak professional
Datang terlambat bahkan tidak hadir interview dan tidak mengabari perusahaan adalah salah satu sikap tidak professional. Jangan sampai kamu memberikan kesan pertama yang buruk. 

Tunjukkan keseriusanmu dengan datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan menonaktifkan ponselmu. Kesempatan kerja lebih penting daripada notifikasi dari Instagram.

2. Tidak ada persiapan
Jangan sampai kamu terlihat tidak serius, bawa semua dokumen lengkap seperti CV, ijazah, portfolio, dan dokumen lainnya jika diperlukan atau diminta perusahaan. 

Hal lain yang perlu dipersiapkan termasuk mempelajari job description pekerjaan yang kamu lamar, apa yang diharapkan perusahaan untuk posisi tersebut. Siapkan jawaban untuk pertanyaan umum seperti kenapa kamu menginginkan posisi tersebut, apa kelebihan dan kekuranganmu. 

Pelajari juga tentang perusahaan,bagaimana mereka menjalankan bisnisnya, produknya, para stakeholder dan hal lain yang dapat memberikan kamu pemahaman tentang perusahaan tersebut.

3. Bersikap negatif
Kamu pasti tidak ingin mendapatkan pasangan yang selalu bersikap negatif apalagi di awal perkenalan. Begitu juga dengan perusahaan. Hindari menceritakan hal buruk tentang perusahaanmu sebelumnya, mengeluh tentang macet, keluarga bahkan curhat yang mengarah ke masalah pribadi. 

Seringlah tersenyum, jawab pertanyaan dengan tepat dan profesional, tidak perlu jauh melenceng dari pertanyaan.

4. Bahasa tubuh yang negatif
Kamu bisa saja gugup menghadapi pewawancara namun jagalah bahasa tubuhmu termasuk ekspresi muka, jangan sampai kamu menunjukkan muka masam atau terlalu tegang. 

Senyumlah, lakukan kontak mata, jabat tangan dengan percaya diri dan tunjukkan bahwa kamu senang bertemu dengan pewawancara. Jaga postur tubuh tetap tegap dan percaya diri. Terlalu sering bungkuk mengesankan kurang bersemangat atau kurang percaya diri.

5. Tidak bertanya atau menanyakan hal yang salah
Apa yang dapat membuat perusahaan mendapat kesan bahwa kamu tertarik? Salah satunya adalah dengan mengajukan pertanyaan. Namun jangan sampai kamu salah bertanya. 

Hindari pertanyaan seputar kenaikan gaji, promosi, cuti dan fasilitas kantor karena berkesan kamu hanya semata tertarik dengan hal tersebut. Bertanyalah tentang posisi tersebut dan tanggung jawab pekerjaannya.

Ingat, interview adalah kesempatan langka dan “audisi” memperebutkan pekerjaan yang kamu mau. Hadiri interview berikutnya dengan lebih baik, percaya diri, dan hindari hal di atas ya. (JobStreet).*

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja (Heading h2) Tips Sukses Kerja (Subheading h3) Kamu mungkin sudah membuat CV se...